Pengalaman Bekerja di PTSP Jakarta Barat


Pada bulan Juni 2020, penulis dipindahtugaskan dari PTSP Kecamatan Grogol Petamburan ke PTSP Kota Adm. Jakarta Barat.

Berawal dari pesan singkat dari dinas untuk mengikuti seleksi pemetaan menggunakan Autocad, ternyata nama penulis dipilih untuk mengisi kekosongan Pengolah Data beberapa pekan kemudian.

Terimakasih kepada Pak Deny, Pak Alfi, serta para atasan di dinas atas segenap dukungannya.

Terimakasih juga penulis ucapkan kepada bro Nauval dan bro Randy yang sudah banyak berbagi wawasan untuk mengerjakan berkas-berkas di PTSP Kota.

Bagi penulis hal ini bisa menjadi kabar baik ataupun sebaliknya. Kabar baik ketika mendapat kesempatan untuk menjadi Pengolah Data di tingkat yang lebih tinggi. Kabar buruk ketika ternyata tidak dapat mengemban amanah / tanggung jawab tersebut.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin berbagi pengalaman seperti apakah lingkungan bekerja di PTSP Kota Adm. Jakarta Barat?

Pertama, SDM di PTSP Barat didominasi oleh generasi muda. Uniknya di tingkat PTSP kota, terdapat divisi Satpel (Satuan Pelaksana) 1 dan 2 yang menangani bidang berbeda tentunya. Mereka adalah para PNS yang ahli di bidangnya dengan usia yang relatif muda, termasuk para pimpinan Satpelnya.

Kedua, tenaga pengukuran yang berasal dari Ikatan Surveyor Indonesia (ISI). Ketika masih di kecamatan, saya berhadapan dengan Juru Ukur senior yang berbekal pengalaman.

Namun ketika di PTSP kota, para Juru Ukurnya merupakan generasi muda baru lulusan universitas dimana sebagian besar tergabung dengan keprofesian ISI. Rata-rata mereka berasal dari jurusan ilmu teknik geodesi, seperti Teknik Geodesi Undip, ITB, ITS maupun UPN Veteran Yogyakarta.

Gambar 1. Tim Ukur dan Pengolah Data Perizinan Tata Ruang Jakarta Barat 2020

Lantas apakah perbedaan Juru Ukur senior dan baru? Para Juru Ukur baru / ISI memiliki keahlian untuk mengoperasikan alat ukur Theodolit maupun Total Station (TS).

Sedangkan Juru Ukur senior lebih menguasai alat ukur lama seperti Prisma. Walaupun demikian, sebagian besar dari mereka juga sudah memahami alat ukur baru seperti Total Station (TS).

Ketiga, bidang pekerjaan yang lebih menantang. Saat masih di kecamatan tugas utama Pengolah Data yaitu mengolah data hasil ukur agar menjadi produk akhir berupa KRK (Ketetapan Rencana Kota).

Namun di PTSP kota harus siap menghadapi pekerjaan yang lebih menantang, seperti TLB (Tata Letak Bangunan) reklame dan menara, sesuai arahan pimpinan tentunya. Maka dari itu untuk rekan-rekan Pengolah Data di kecamatan yuk tetap semangat meningkatkan keahlian.

Keempat, seringnya terjadi diskusi masalah pemetaan. Sebagaimana diketahui bersama bahwa bidang pekerjaan di perizinan tata ruang ini tidak dapat lepas dari masalah pengukuran dan pemetaan. Tidak jarang terjadi diskusi pada hal-hal seputar pekerjaan.

Demikianlah gambaran umum setelah enam bulan bekerja di PTSP Kota Administrasi Jakarta Barat.

Adapun kesan-kesan yang dialami, penulis merasa amat bersyukur Alhamdulillah selama bertugas disini diberikan kesempatan untuk eksplorasi pekerjaan di bidang Tata Ruang.

Penulis dipercaya oleh atasan untuk menangani berkas reklame yang memiliki tantangan tersendiri. Perbedaannya dengan KRK yaitu, dalam mengerjakan reklame diperlukan keahlian menggambar Tampak dan Potongan, sehingga ada ilmu arsitektur yang terpakai.

Selain itu teman-teman Front Office sering bertanya kepada penulis perihal masalah zonasi. Pertanyaan umum yang sering ditanya oleh masyarakat yaitu kapan Rencana Kota akan direalisasikan?

Penulis pun menjawab bahwa acuan saat ini yaitu RDTR 2030, serta menunggu sosialisasi dari pemerintah, dalam hal ini yaitu dinas terkait (DCKTRP).

Bagaimanapun, adakalanya permasalahan ringan tidak dapat dihindarkan dalam keseharian, seperti masalah miskomunikasi dengan rekan kerja di kantor. Yang terpenting bagaimana agar kita dapat memperbaiki setelahnya dan tetap membina hubungan baik dengan rekan kerja di kantor.

Memasuki akhir tahun terjadi rotasi besar-besaran untuk seluruh PJLP, baik tim Pengukuran maupun yang lainnya. Momen perpisahan pun tidak dapat dihindarkan.

Alhamdulillah atasan kami sempat mengadakan kumpul bersama dalam rangka evaluasi kinerja selama ini. Lucunya acara makan-makannya malah dibayari oleh salah satu anak buahnya. Hihi.

Gambar 2. Perpisahan dengan Tim Ukur Tata Ruang Jakarta Barat pada Akhir Tahun 2020

Demikian pengalaman serta kesan-kesan yang dialami selama bertugas di PTSP Kota Jakarta Barat.

Terimakasih untuk teman-teman dan atasan yang sudah mengajarkan penulis. Mudah-mudahan dapat bertugas dengan baik untuk yang bertugas di tempat baru. Semangat!

Leave a comment