Catatan Perjalanan Menuju Salemba


Gambar 1. RSKGM FKG UI. Sumber: Dokumentasi Pribadi

*Ditulis pada Senin, 22 Agustus 2022

Hari ini saya melakukan perjalanan ke Rumah Sakit Khusus Gigi & Mulut di FKG UI, Salemba. Tujuannya yaitu untuk membersihkan karang gigi setelah lama direncanakan semenjak lebaran tahun ini.

Atasan saya menyarankan agar absen pagi terlebih dahulu di kantor, baru keluar. Setelah absen pagi sekitar pukul 07.00, saya pun langsung berangkat naik motor.

Dari kantor PTSP Kota Adm. Jakarta Barat, saya menyusuri Jalan Kedoya yang masuk pada teritori Kecamatan Kebon Jeruk, menuju Salemba. Jalan ini merupakan jalan yang selalu saya lewati saat di bangku sekolah, menuju SMAN 57 di Kedoya, tempat saya bersekolah. Masa-masa yang penuh perjuangan, belasan tahun silam.

Lalu saya melewati Jalan Arjuna Utara yang masuk pada teritori Kecamatan Grogol Petamburan, tempat saya bertugas sebelum di kantor yang sekarang. Huff, jika diingat-ingat, saya mengalami masa kecil dan bekerja di kota ini.

Tinggal, besar, dan bekerja di Jakarta Barat.

Padahal, selepas lulus kuliah tahun 2012, saya sudah bercita-cita untuk merantau ke luar negeri, yaitu Jepang. Saya sudah pernah mengirim aplikasi beasiswa S2 ke University of Tokyo sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2012 & 2014. Sayangnya, aplikasi beasiswa saya tidak diterima.

Direspon pun Alhamdulillah,” ucap saya dalam hati.

Kalau membaca kisah para pemburu beasiswa ke luar negeri, sebagian besar memang penuh perjuangan. Mereka melamar berkali-kali, baru setelah itu diterima. Bahkan, saya memiliki sahabat kuliah yang berhasil memperoleh beasiswa ke negeri kincir angin, Belanda. Namanya Miktha Farid Alkadri. Kisah hidupnya inspiratif dan penuh perjuangan. No pain, no gain!

Merantau memang membahagiakan. Dari merantau, kita memperoleh pengalaman baru. Sejak dahulu, manusia memang suka bepergian dan berpindah-pindah tempat. Karena sejatinya, jiwa manusia memang suka berpetualang, bukan?

Bahkan, di tempat kerja saya saat ini, sebagian besar pegawainya merupakan perantauan. Dari mulai Pulau Sumatra, hingga Pulau Jawa, mencakup Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

Saya jadi teringat materi kuliah tentang urbanisasi yang dipelajari di kampus. Secara umum, urbanisasi merupakan perpindahan manusia, dari desa ke kota. Urbanisasi merupakan sesuatu yang pasti terjadi. That’s a real life!

Jakarta masih menjadi daya tarik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dan itu terjadi di kota tempat saya tinggal, saat ini.

Tidak terasa, perjalanan saya sudah hampir sampai ke Salemba. Saya memilih untuk ke dokter gigi disini, agar dapat mengingatkan kembali terhadap sesuatu. Apakah itu? Rasa syukur terhadap nikmat sehat.

Bekerja di kantor merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Hanya terkadang rutinitas berulang, membuat saya bisa merasa lelah. Maka dari itu saya perlu melakukan suatu perjalanan.

Rumah Sakit Khusus Gigi & Mulut  FKG UI ini, terletak persis bersebelahan dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), tempat dimana saya pernah mengalami operasi ringan pada tahun 2011 silam.

Pada saat itu, saya belum memiliki BPJS sehingga membutuhkan biaya besar. Alhamdulillah, pertolongan datang dari teman-teman musholla kampus. Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman semua atas kebaikannya. Jazakumullah khoiron katsir.

Sesampainya di bagian pendaftaran, saya langsung mengambil nomor untuk menunggu antrian. Setelah itu diperiksa tensinya, lalu di tes antigen. Baru setelah itu menunggu panggilan dari dokter gigi setempat. Karena kuota hari ini sudah penuh, terpaksa saya harus dijadwalkan lagi pada hari Jum’at.

Wah, padahal saya sudah tiba pagi hari sekitar pukul 09.00. Tak apalah, sekalian kesempatan bagi saya menikmati perjalanan di kota ini,” ucap dalam hati.

Gambar 3. Jalan Samping Gedung RSKGM FKG UI. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Berhubung waktu sudah menjelang dzuhur, saya pun langsung menuju Masjid Arif Rahman Hakim (ARH) UI untuk menunggu waktu sholat. Demikian kisah perjalanan yang dilalui oleh saya hari ini.

Sebuah renungan bagi seorang warga kota yang sudah sekian lama tinggal di Jakarta, agar teringat kembali makna hidup. Betapa penting mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Leave a comment